Thursday, November 26, 2015

kisah islami penuh hikmah 1 tamparan

Kisah dan cerita yang menarik dan penuh hikmah:

 Ketika Nabi Musa alaihis salam pernah berseteru dengan malaikat Maut yang MENYAMAR sebagai manusia. Pada saat itu, Malaikat Maut yang hendak mencabut nyawa Nabi Musa alaihissalam, ditampar hingga kedua mata malaikat itu buta karena kena tamparan yang keras.

Berikut ini Kisahnya.

Pedoman kisah shahih dari kitab karya Imam Bukhari, Muslim, Nasa'i, Ahmad, ibnu Hibban, Thobari dalam kitab Tarikhnya tentang kisah akan wafatnya Nabi Musa.




عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

(جاء ملكُ الموتِ إلى (وفي طريق: إنَّ ملكَ الموتِ كان يأتي الناسَ عياناً، حتّى أتى) موسى عليه السلام، فقال له: أجب
ربَّك، قال: فلطَم موسى عليه السلام، عينَ مَلكِ الموتِ ففَقأها، فرجعَ الملكُ إلى اللهِ تعالى، فقالَ: [يا ربِّ!] إنَّك أرسلتني إلى عبدٍ لكَ لا
يريدُ الموتَ، وقد فقأ عيني، [ولولا كرامتُه عليك لشققتُ عليه ]. قال: فردَّ اللهُ إليه عينه، وقال: ارجع إلى عبدِي فقِل: الحياة تريدُ؟ فإن كنت تريدُ الحياةَ؛ فضع يدَك على متنِ ثورٍ، فما توارت يدُك من شعرة؛فإنّك تعيشُ بها سنةً، قال:[أي ربِّ!] ثمَّ مَه؟ قالَ: ثم تموتُ، قال: فالآن
من قريبٍ، ربِّ! أمتني من الأرضِ المقدّسةِ رميةً بحجرٍ! [قال: فشمَّه شمّةً فقبض روحَه، قال: فجاء بعد ذلك إلى النّاسِ خفياً].
قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -:
والله! لو أني عنده لأريتُكم قبره إلى جانب الطريق عند (وفي
طريق: تحت) الكثيبِ الأحمرِ). (رواه البخاري ومسلم والنسائي وأحمد وابن حبان وغيره (انظر سلسلة الأحاديث الصحيحة للشيخ الألباني : 3279))
Diceritakan oleh Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam: bahwa pada suatu hari Malaikat Maut mendatangi (rumah) Nabi Musa alaihissalam, (dalam riwayat Ahmad di sebutkan:

Malaikat maut mendatanginya dalam wujud "iyanan" / bisa di lihat manusia (yaitu wujud Manusia)) dan berseru: "-Wahai Musa-, penuhilah panggilan Rabb-Mu,"

Ketika mendengar perkataan tersebut, Nabi Musa tiba-tiba saja menampar malaikat Maut itu hingga kedua matanya buta. Malaikat Maut itu kebingungan dan akhirnya kembali lagi menghadap kepada Allah SWT, malaikat maut berkata:

"Ya Allah, Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba -Musa- yang tidak menginginkan kematian,"

Setelah kejadian itu, kemudian Allah SWT mengembalikan penglihatan malaikat tersebut dan menyuruhnya untuk kembali lagi menemui Nabi Musa alaihissalam.

Allah berkata kepada Malaikat Maut, kembalilah kepada hambaKu -yaitu Musa-, dan katakan kepadanya ; kehidupan apa yang dia inginkan, jika ingin menunda kematian, ada syarat yang harus dipenuhi.

-saat itulah Malaikat Maut datang ke Nabi Musa lagi- (di sebutkan dalam riwayat Ahmad: Malaikat Maut datang kedua kali dalam keadaan "khufyah" /tidak nampak oleh manusia (yaitu wujud Aslinya) dan Malaikat maut berkata:

"-Wahai Musa-, Allah SWT telah menyuruhku agar menyampaikan berita ini. Kalau engkau ingin menunda kematian, maka engkau harus meletakkan tanganmu di punggung sapi jantan, kemudian sejumlah bulu yang tertutupi tangan itu engkau akan diperpanjang umurnya selama 1 tahun.

Nabi musa bertanya: "Wahai Malaikat Maut, kemudian apa setelah hitungan itu?" Lalu malaikat Maut menjawab: "Kemudian kematian,"

Mendengar penjelasan itu, Nabi Musa memilih untuk 'tidak menunda kematian'.
"Maka sekarang saja kematianku datang tanpa di undur lagi," ujar Nabi Musa alaihissalam.

Selanjutnya Nabi Musa alaihissalam berdoa kepada Allah SWT untuk mendekatkan dirinya kepada Tanah Suci (Baitul Maqdis) sejarak lemparan batu. Di tempat itulah Nabi Musa alaihissalam meninggal dunia.

Mengenai tempat wafatnya Nabi Musa alaihissalam tersebut, Rasululah SAW melanjutkan sabdanya -yang berkenaan hadits diatas- :

"Seandainya aku di sana (Baitul Maqdis), maka sungguh akan aku perlihatkan kepada kalian kuburan Musa, yaitu di sebelah jalan di gundukan pasir merah."

(Hadits Shahih, HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Nasa'i, ibnu Hibban, ibnu Jarir, dll (Lihat pula di Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah: 3279))

=====

Penjelasan dari kitab Syarah:
"mengenai Tamparan Nabi Musa kepada Malaikat Maut".

(1) Mengenai kisah itu, imam Ibnu Hibban menjelaskan bahwa pada saat Nabi Musa alaihissalam menampar wajah malaikat maut, karena Nabi Musa as tidak mengenali malaikat yang tengah berwujud sebagai manusia itu, karena menyamar sebagai manusia asing (tidak di kenal).

Malaikat itu memasuki rumah Nabi Musa tanpa permisi dulu (tidak mengucapkan salam, langsung tiba-tiba bilang : "Wahai Musa, penuhilah panggilan Rabb-Mu,"lihat hadits diatas).

Karena kedatangannya kepada sang Nabi dalam wujud yang tidak dikenal (asing), maka dari itu Nabi Musa menampar sang malaikat hingga kedua matanya buta -karena curiga dan ingin bela diri-".

(lihat keterangan ibnu Hibban diatas dalam kitab "Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah": 13/82, pada nomor urutan hadits: 3279 " karya Syeikh Al-Albani rahimahullah)

(2) imam Qurtubi rahimahullah menjelaskan Dalam kitabnya "at Tadzkirah fiiAhwaalil Mautaa wa Umuuril Aakhirah", : "kebutaan yang dialami oleh malaikat maut tersbut 'bukanlah dalam arti yang sebenarnya' (hanya wujud manusia, bukan wujud aslinya). Hal senada juga dikatakan oleh imam Ibnu Mahdi rahimahullah,

Malaikat diberi kemampuan untuk BERWUJUD apa saja yang dikehendaki Allah SWT, Maka terlihat Nabi Musa as menamparnya sewaktu malaikat menyamar sebagai wujud yang lain (yaitu manusia),

karena setelah itu Nabi Musa alaihissalam dapat melihat Malaikat Maut tersebut bermata -saat datang kedua kali dalam wujud Asli-".

Faedah yang penting dari hadits diatas adalah tentang adab bertamu : yaitu ketika masuk ke rumah seseorang hendaknya permisi terlebih dahulu 'dengan mengucapkan salam'.

(Penulis: Lilik ibadurrohman)

No comments:

Post a Comment