kisah islam cinta dalam diam : manusia memiliki fitrah dari Allah SWT berupa rasa cinta dan
kasih sayang. Di mana perasaan itu terkadang hadir pada seseorang yang
tidak disangka sebelumnya. Dan perasaan ini menjadi hal yang lumrah
terjadi, sehingga menjadi sangat wajar bila perasaan itu tumbuh.
Namun, tumbuh kembangnya perasaan cinta janganlah kita biarkan.
Melainkan kita harus bisa membatasi diri, bahwa ada satu Dzat yang harus
kita beri rasa cinta dengan sangat besar. Dan jangan sampai rasa cinta
kita kepada makhluk melebihi rasa cinta kita kepada-Nya. Lalu, bagaimana
menyikapinya?
Ada suatu kisah yang membuat kita tahu, betapa indahnya
mengekspresikan rasa cinta dengan berkata dalam diam. Cinta yang selalu
terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata, maupun ekspresi. Hingga
akhirnya Allah menyatukan dua orang terbaik dalam sebuah ikatan suci
pernikahan.
Yakni kisah cinta suci antara Ali bin Abi Thalib dengan wanita
terbaik pada zamannya, putri Rasulullah SAW yakni Fatimah Az-zahra.
Sudah lama Ali terpesona dan jatuh hati pada Fatimah, ia pernah tertohok
dua kali saat Abu Bakar dan Umar melamar Fatimah. Sementara dirinya
belum siap untuk melakukannya. Namun, kesabaran beliau berbuah manis,
lamaran kedua orang sahabat yang sudah tidak diragukan lagi
keshalihannya tersebut ternyata ditolak oleh Rasulullah. Hingga akhirnya
Ali memberanikan diri, dan ternyata lamarannya yang mesti hanya
bermodal baju besi diterima oleh Rasulullah.
Di sisi lain, Fatimah ternyata juga sudah lama memendam cintanya
kepada Ali. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah
keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali, “Maafkan aku, karena
sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta
kepada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya.” Ali pun bertanya
mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal
menikah dengannya. Sambil tersenyum Fatimah Az-Zahra menjawab, “Pemuda
itu adalah dirimu.”
Subhanallah, itulah salah satu kisah cinta dalam diam. Apa maksudnya?
Cinta dalam diam berarti seseorang tidak mengungkapkan perasaan atau
isi hatinya kepada orang yang ia cintai. Dia memendam perasaan itu dan
memasrahkan semuanya kepada Allah. Dan meyakini bahwa kehendak Allah itu
yang terbaik.
Saat benih cinta itu mulai tumbuh, dan harapan bersemai subur dalam
hati, tak usah kita tunjukkan cinta kepadanya. Jika belum siap melamar,
karena bukti cinta itu melamar, maka diam mungkin adalah cara yang
terbaik daripada kita ucapkan cinta kepada wanita atau lelaki yang belum
halal atau bahkan tak pernah jadi halal yang membuat iman menjadi
goyah.
Tak perlu cemas bila orang yang kita cintai bersama dengan orang yang
tentunya bukan kita. Allah Maha Tahu segalanya. Dia tahu apa yang
terbaik untuk kita. Mungkin saja, apa yang menurut kita baik itu adalah
buruk bagi kita, karena Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS. Al-Baqarah: 216).
Saat kegelisahan itu singgah, bersabarlah. Jaga jarak dengan dia dan
mendekatlah kepada Allah. Doakan dia dalam sujud-sujud panjangmu dan
mintalah kepada-Nya agar meneguhkan hati agar hanya ada Allah yang
mengisi relung hati. Tak perlu cemas, bila nantinya dia menjauh.
Seharusnya kita cemas saat jauh dari Allah.
Muliakanlah diri kita, berdoalah dia adalah orang yang tepat. Orang
yang kita cintai dalam diam belumlah halal, dan belumlah tentu akan
halal. Bersabarlah, janji Allah sudah ada pendamping untuk kita. Mungkin
dia, mungkin juga bukan dia. Janganlah terikat dengan sesuatu yang
masih mungkin. Jangan habiskan waktumu untuk cinta kepada manusia.
Kejarlah Allah, maka kebaikan-kebaikan akan datang kepada kita.
Jika kita mencintai Allah, maka rasa cinta terhadap apapun akan
sirna. Itulah cinta sejati, cinta di jalan yang benar. Jangan takut,
jika ia adalah yang terbaik, Allah akan dekatkan, jika bukan yang
terbaik, Allah akan selesaikan dengan cara-Nya.
Cinta dalam Islam itu adalah tanggung jawab. Bukan sekedar pertemuan
indah dan kata-kata indah, yang mengikat Anda dan dirinya adalah
pernikahan islampos
No comments:
Post a Comment